Whatsapp

Instagram

Facebook

n-mall logo

Artikel

Kacung besar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kacung besar - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial

Kacung besar adalah mereka yang bekerja dibawah orang besar, melaksanakan segala perintah orang besar, itu sebabnya ia disebut kacung besar. Gelarnya bisa S-1, S-2,PhD,sampai profesor, tetapi tetap saja disebut kacung besar. Ada yang marah disebut kacung besar, ada yang tidak suka menjadi kacung besar tetapi terpaksa karena tidak ada pilihan lain. Ada yang lebih suka menjadi raja kecil daripada menjadi kacung besar, karena lebih bebas menentukan pilihan. Ada juga yang lebih suka menjadi kacung besar, karena lebih aman, tidak perlu bertanggung jawab kalau ada kesalahan yang fatal.

Iri hati anak kedua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Iri hati anak kedua - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Parenting
Sosial

Ada teman yang mengatakan bahwa anaknya yang kedua selalu iri hati kepada kakaknya yang sulung, padahal ia sudah bersikap adil terhadap kedua anaknya tersebut. Memang sebagian besar anak kedua biasa bersikap seperti itu, boleh disebut "sindroma anak kedua". Karena ia lahir belakangan, lebih sering menerima barang "bekas" dari kakaknya yang sulung (sedangkan kakaknya selalu menerima barang baru!).Lalu ia selalu tidak mau kalah, ngotot, mau menang sendiri, kalau perlu berebutan dengan kakaknya. Memang dimata orang tua, mereka sudah bersikap adil, namun dimata si anak kedua, tetap saja ia merasa diperlakukan tidak adil. Jangan heran kalau ia akan tetap menuntut diperlakukan secara adil, karena ia selalu iri hati dengan "fasilitas lebih" yang diterima oleh kakak sulungnya. Apalagi kalau kakaknya adalah cucu pertama, maka ia juga akan menerima perhatian lebih dari kakek dan nenek tercinta.

Donor organ tubuh - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Donor organ tubuh - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Sosial

Kalau setiap orang mau memberikan salah satu ginjalnya untuk orang lain, terutama saudara kandungnya sendiri, maka banyak penderita gagal ginjal dari Indonesia tidak perlu jauh-jauh ke Canton untuk mencari ginjal napi yang baru ditembak mati disana. Kalau yang hidup tidak mau memberi, maka yang baru mati saja diambil ginjalnya. Organ tubuh tidak boleh diperjualbelikan, karena melanggar undang-undang. Secara diam-diam memang ada orang yang memberikan ginjalnya dengan imbalan uang yang sangat besar, hal ini juga dapat kita saksikan di dalam tayangan sinetron. Banyak organ tubuh dapat kita berikan selama kita masih hidup, misalnya darah, sumsum tulang, ginjal, kulit, tulang, sperma, sel telur, dll. Akan tetapi ada juga organ tubuh yang baru dapat kita berikan setelah kita meninggal dunia, misalnya kornea mata, jantung, hati, pankreas dll.

Dinasti Sung dan Judge Bao - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dinasti Sung dan Judge Bao - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial
Edukasi

Dinasti Sung adalah dinasti yang paling korup dalam 5000 tahun sejarah Tiongkok. Ada banyak penghianat yang menjual rahasia negara kepada suku asing dan ada banyak pahlawan (Hua Mu Lan, Gak Hui, Keluarga Yang dll) pembela negara yang muncul dalam sejarah dinasti Sung. Feodalisme merajalela, suap menyuap mewabah di kalangan penguasa, para penjilat hidup makmur, kaki kaum wanita diikat erat-erat supaya tidak bisa kabur. Dalam dinasti yang bobrok itulah muncul Judge Bao (Pao Kong), hakim yang tegas, jujur, cerdas, berani dan sekaligus setia pada kaisar.

Curhat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Curhat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Sosial
Komunikasi

Curhat adalah singkatan dari mencurahkan isi hati kepada orang lain. Untuk orang-orang yang punya banyak masalah curhat ini cukup menolong, istilah kerennya adalah ventilasi. Curhat dapat mengurangi beban di hati dan pikiran, sehingga setelah curhat batin rasanya lebih ringan atau lebih nyaman. Seringkali curhat tidak menyelesaikan masalah, karena orang tempat curhat juga tidak dapat membantu banyak karena keterbatasan yang dimilikinya.

Berobat keluar negeri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Berobat keluar negeri - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Kesehatan
Edukasi
Sosial

Untuk orang-orang yang berkantong tebal, berobat keluar negeri itu harus, karena para dokter di Indonesia payah katanya. Sebagai seorang dokter lulusan Indonesia saya merasa tersinggung, masa iya dokter Indonesia itu semuanya payah? Mereka bilang, di luar negeri mereka merasa lebih dihormati oleh para dokter; apapun yang mau dilakukan terhadap mereka, pasti oleh para dokter (di Singapura misalnya) memberikan penjelasan yang sangat terinci. Sehingga meskipun harus bayar mahal, mereka rela. Para dokter itu biasanya berkumpul dulu untuk merundingkan apa yang mau dilakukan, obat apa yang mau diberikan, tindakan medik apa yang direncanakan, dan seterusnya.

Apakah Kita Tidak Boleh Berbeda? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Apakah Kita Tidak Boleh Berbeda? - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Sosial

Baik di kebun maupun di hutan, semua tanaman atau tumbuhan selalu berbeda, meskipun ada juga yang sejenis atau sekeluarga. Makhluk hidup juga demikian, tidak ada yang sama, meskipun saudara kembar satu telur (monozygotic twin). Kalau ada kelompok masyarakat yang mengharuskan kelompok masyarakat lain juga harus sama dengan mereka dalam hal-hal tertentu, bukankah hal ini menentang keadaan hakiki dari alam semesta ? Anak saja belum tentu mau melakukan hal-hal yang sama dengan orang tuanya, karena mereka mau tampil beda.

Merajut Koneksi di Zaman Serba Digital

Merajut Koneksi di Zaman Serba Digital

Sosial

Dalam keajaiban era digital yang terus berputar, cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan saling terhubung telah melewati metamorfosis yang dramatis. Artikel ini akan menyelami bagaimana teknologi telah menggoyang fondasi interaksi manusia, menyoroti efeknya terhadap relasi sosial, identitas, komunitas, dan membahas strategi untuk memanfaatkan teknologi dalam menciptakan jaringan yang lebih kuat dan berarti.

It's more important to be nice - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

It's more important to be nice - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial

Kata Kang Ebed :It is nice to be important, but it is more important to be nice.

Era sudah berubah, moral jalan ditempat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Era sudah berubah, moral jalan ditempat - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial
Edukasi

25000 tahun yang lalu adalah era perburuan. Mata pencaharian hanya satu jenis, yaitu jadi pemburu harimau. Harimaunya sebesar kerbau, kalau takut ya kabur, cari harimau yang lebih kecil untuk diburu, dibunuh dan dijadikan makanan. Belum ada profesi lain. Kemudian berubah menjadi era agraris. Siapa yang punya tanah luas, ia yang berkuasa. Terjadilah perebutan tanah, perang merebut wilayah orang lain. Yang menang jadi raja, punya tanah yang luas, tentara yang kuat dan rakyat yang rajin jadi petani, istri bisa beratus-ratus.

Dokter yang berjiwa sosial - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dokter yang berjiwa sosial - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial

Ketika saya masih kecil, sekitar tahun 1950'an, ada dokter yang berpraktek dipinggir jalan untuk melayani rakyat kecil yang tidak mampu. Kalau tidak salah namanya adalah dokter Basri, sebelumnya ia keliling dengan mobil sedan kecil warna kuning ke daerah yang lebih jauh. Di Solo ada dokter Oen yang terkenal sangat sosial, tidak minta dibayar. Yang berobat dipersilahkan meletakkan uang bayarannya dalam sebuah baskom yang ditutup dengan serbet. Tidak bayar juga tidak apa-apa. Masih banyak lagi dokter dokter di Indonesia yang sangat baik hati dan mau menolong para pasiennya tanpa memperhitungkan bayaran uang.

Dicari : orang pandai, baik dan berani - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dicari : orang pandai, baik dan berani - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial
Edukasi

Saat ini semakin banyak orang yang pandai, jahat dan berani. Mereka ini semakin banyak menduduki jabatan jabatan yang penting, tinggi dan strategis. Pandai artinya berpendidikan tinggi, jahat artinya tidak punya sila alias tidak punya moral, berani artinya tidak takut hukum karma atau hukum alam. Boleh ditambah tidak punya malu. Orang jahat yang bodoh dan penakut tidak jadi masalah. Orang jahat yang pandai tetapi penakut kalau sendirian tidak berbahaya, tetapi kalau punya teman atau punya pemimpin yang berani ia jadi sangat berbahaya.

Cinta kebenaran - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Cinta kebenaran - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Komunikasi
Edukasi
Sosial

Orang yang mencintai kebenaran tidak akan berbohong, tidak akan berdusta, artinya akan berkata yang jujur dan sungguh jujur. Mencari orang yang pandai jauh lebih mudah daripada mencari orang yang jujur, itu kata ayah saya almarhum. Seringkali orang yang menyukai kebenaran, bicara seadanya, berterus terang, dianggap sebagai orang yang bodoh, mudah ditipu, mudah dibohongi.

Berbakti kepada orang tua (ayah-ibu + mertua) itu kewajiban - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Berbakti kepada orang tua (ayah-ibu + mertua) itu kewajiban - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Sosial
Parenting
Buddhisme

Seorang ibu yang belum mencapai tingkat arahat sudah pasti memiliki banyak kekurangan, sudah pasti pernah melakukan banyak kesalahan, sudah pasti pernah mengecewakan anak-anaknya. Itu bukan alasan bagi anak-anaknya untuk tidak berbakti kepada ibunya sendiri. Begitupun si ayah, pasti ada kekurangannya. Memang ada anak yang tidak menyukai beberapa kebiasaan atau karakter yang buruk dari kedua orang tuanya, sehingga lalu bersikap acuh tak acuh atau masa bodoh. Sebenarnya anak tidak punya hak untuk bersikap kurang ajar kepada orang tuanya, anak hanya punya kewajiban untuk berbakti kepada orang tuanya. Balas budi saja belum dilakukan, bagaimana mau menuntut hak, itu namanya keterlaluan.

Upaya Kolektif Menghadapi Kesenjangan Sosial

Upaya Kolektif Menghadapi Kesenjangan Sosial

Sosial

Dalam labirin kehidupan masyarakat modern, kesenjangan sosial muncul sebagai tantangan yang merentang luas, mempengaruhi berbagai lapisan kehidupan dari pendapatan hingga akses pendidikan dan layanan kesehatan. Fenomena ini tidak hanya menciptakan jurang antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tetapi juga menghambat pembangunan yang adil dan harmonis. Kesenjangan ini bukanlah sesuatu yang statis; ia berdinamika dan terus berkembang, memperdalam jurang antara "memiliki" dan "tidak memiliki."

Mengembangkan Komunitas yang Solid dan Terkoneksi

Mengembangkan Komunitas yang Solid dan Terkoneksi

Sosial

Dalam rutinitas dan tantangan sehari-hari, aktivitas sosial memiliki fungsi krusial dalam membentuk komunitas yang lebih solid dan terkoneksi. Aktivitas tersebut bukan hanya menyediakan peluang bagi orang untuk berkumpul dan berinteraksi, tetapi juga menguatkan tali persaudaraan serta meningkatkan kesehatan emosional. Artikel ini akan menguraikan berbagai macam aktivitas sosial beserta keuntungan yang ditawarkannya bagi individu dan komunitas secara umum.

Isteri yang baik - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Isteri yang baik - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial

Bangun lebih pagi dari suami untuk mempersiapkan sarapan pagi, mengatur rumah tangga dengan baik, memperhatikan kepentingan seluruh anggota keluarga dengan seksama. Kemudian selalu bersikap ramah terhadap sanak keluarga dari kedua belah pihak, terutama kepada yang lebih tua, teristimewa kepada ibu mertua. Mengembangkan rasa kasih sayang sehingga meliputi seluruh rumah. Membuat rumah menjadi tempat yang sejuk buat siapa saja, tentu terutama untuk suami, agar ia tidak berlabuh ke rumah wanita lain yang "lebih sejuk ". Isteri setia selalu dipuji sepanjang zaman, ingat dengan legenda Banyuwangi. Kalau dipercaya oleh suami untuk mengatur uang belanja, janganlah membeli semua yang diinginkan, karena uangnya pasti tidak cukup. Belilah yang dibutuhkan saja, sisa uangnya ditabung, agar ada cadangan di masa sulit.

4 “ta“ (harta, tahta, wanita dan toyota) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

4 “ta“ (harta, tahta, wanita dan toyota) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial

Dahulu katanya penyebab kejatuhan seorang pria adalah 3 ta (harta, tahta dan wanita),tetapi itu juga yang dikejar oleh para pria. Sudah lama 4 ta itu digunakan sebagai alat untuk mencapai segala tujuan. Segala ketentuan dan peraturan dicari celahnya, sehingga dapat dilanggar tanpa menimbulkan risiko bagi si pelanggar, dan agar supaya semua lancar maka 4 ta digunakan sebagai pelumas. Katanya setiap orang ada taripnya, tentu termasuk para pejabat. Ada yang dikasih uang sedikit sudah nurut, ada yang harus dikasih uang berkarung-karung baru nurut.

Dipaksa turun - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Dipaksa turun - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Buddhisme
Edukasi
Sosial

Banyak pemimpin di dunia ini yang dipaksa turun dari kursi kekuasaannya, karena ia tidak mau turun ! Ada pemimpin yang mau turun dengan suka rela, contohnya adalah Raja Bimbisara yang menyerahkan tahta kerajaan kepada anaknya yang durhaka Ajathasatu dan Dr Sun Yat Sen, Bapak rakyat Tiongkok, yang turun dari kursi kepresidenannya agar Yuan Si Kai bisa jadi kaisar. Para pemimpin yang tidak mau turun dan dipaksa untuk turun tahta biasanya adalah pemimpin yang korup, yang haus kekuasaan, yang menumpuk harta untuk diri sendiri + keluarga + kroni-kroninya saja, tidak peduli kepada penderitaan rakyat.

Devide et impera - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Devide et impera - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial

Devide et impera adalah politik pecah belah, dimasa lalu bangsa kita menjadi sangat lemah karena orang Belanda (VOC dan Pemerintah Belanda) menggunakan taktik ini dengan konsisten dan efektif di seluruh daerah di Indonesia. Politik pecah belah adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Dalam konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.(Wikipedia) Sampai sekarang kita masih terpecah belah, baik secara fisik maupun secara psikologik, semakin deras dengan adanya otonomi daerah dan pemekaran wilayah.

Bumi (tanah) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Bumi (tanah) - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Sosial
Edukasi

Bumi adalah tempat kita berpijak, tempat kita mendirikan rumah atau gedung, juga tempat kita membuang segala kotoran sisa, apa saja. Bumi sangat sabar, tidak protes sama sekali, menerima semua perlakukan manusia yang amburadul. Sekali-sekali terjadi bencana, kalau keseimbangan terganggu, mungkin bukan karena marah, namun karena sudah tidak mampu lagi menjaga keseimbangan.

Belajar dari orang Korea - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Belajar dari orang Korea - Dr. R. Surya Widya, SpKJ.

Edukasi
Sosial

Dari 1910 sampai 1945 Korea dijajah Jepang. Hartanya dirampas, orangnya dihina dan diperbudak, menyedihkan sekali. Ketika Korea merdeka pada tahun 1945, mereka tidak punya apa-apa. Tahun 1950-1953 perang saudara, sekitar 7 juta orang Korea tewas. Ngeri. Saat ini negeri Korea terbagi dua, utara dan selatan, sedangkan mereka satu ras, sama etnik, sama budaya, terpisah karena pandangan politik. Kasihan.(Jerman sudah bersatu, mereka belum). Karena merasa tidak punya apa-apa lagi, lalu mereka keras, sangat keras, sehingga mereka membuat Indonesia ketinggalan jauh. (awal tahun 1960'an GNP Korea kurang lebih hampir sama dengan Indonesia).

Merajut Keberagaman Masyarakat

Merajut Keberagaman Masyarakat

Sosial

Di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial yang dinamis, konsep masyarakat inklusif menyeruak sebagai fondasi penting menuju keadilan sosial dan pembangunan yang berkelanjutan. Visi ini menekankan pentingnya memberikan akses yang sama kepada setiap individu—tanpa memandang perbedaan etnis, kemampuan, gender, atau status sosial-ekonomi—ke dalam sumber daya dan peluang, serta pengakuan yang adil dan penuh hormat dalam segala spektrum kehidupan.

logo